Tulisan Berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG IBNU IMBRAN

Rabu, 05 November 2014

Kisah Cinta Anak Tani

Namanya Rian, yaa.... Rian. Dia berasal dari keluarga petani yang sederhana, masa kecil dilalui tanpa seorang Ayah dan hanya dibesarkan oleh seorang Ibu yang hanya bekerja sehari-hari sebagai pekerja serabutan. Rian ditinggalkan oleh sang Ayah ketika masih berada didalam kandungan sang Ibu kemudian bertemu hanya ketika sang Ayah sudah wafat itu pun tidak bisa mengingat bagaimana wajah sang Ayah karna hanya sekejap.
Masa kecilnya berada dalam lingkungan yang bisa dibilang kurang baik karna pada masa itu pergaulan untuk membimbingnya menjadi anak yang baik bisa dibilang jauh. Mulai dari mencuri, minum-minuman yang tidak baik, merokok dan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak-anak sudah dilakukannya.
Perbuatan tersebut  bisa berubah ketika sang Ibu mengajaknya hijrah kedaerah lain untuk mengadu nasib agar lebih baik, yaa.... mungkin ini yang dikatakan jalannya Tuhan. Disana Rian kecil berada dalam lingkungan yang bisa dikatakan lebih agamis dan mendidik. Disana Rian kecil belajar mengaji dan hal kecil lainnya tentang agama.
Sesampai umurnya beranjak kurang lebih 13 tahun kembali beranjak kekampung halaman, dan melanjutkan pendidikan disana hingga.

Minggu, 15 Desember 2013

Tindak Pidana Pencurian Dalam Perspektif Islam


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia pada dasarnya tidak lepas dengan namanya kebahagiaan dan kecemasan dalam hidupnya. Sebuah kebahagiaan akan dirasakan dalam hidup jika di dasari dengan sebuah ketenangan hati, namun terkadang ketenangan tersebut dapat terusik dengan berbagai masalah keamanan.
Keamanan seseorang bisa terusik karena adanya sebuah kejahatan yang sering kali menghantui dalam lingkungan kita. Kejahatan tersebut dapat berupa pembunuhan, perampokan maupun pencurian. Dalam kejahatan pencurian memang tidak membahayakn bagi jiwa korban, namun membahayakan bagi harta korban tersebut, sehingga pencurian juga dapat mengusik ketenangan seseorang.
Dari uraian di atas kami selaku penulis makalah ingin sedikit memaparkan tentang pencurian yang bab pencurian guna sebagai tambahan bagi kita tentang hukum dalam pencurian.
Dengan demikian  kami ingin sedikit memaparkan tentang pandangan islam terhadap dunia kriminal pencurian, di antaranya adalah tentang pengertian dan hukum dari pencurian tersebut. Dalam penulisan makalah ini kami akan sedikit mengulas tentang bab pencurian yang meliputi pengertian pencurian, dampak pencurian, hukuman bagi tindakan pencurian, dan syarat-syarat hukuman potong tangan bagi pelaku pencurian.
B.     Rumusan Masalah
1.     Apakah Pengertian Pidana dan Pencurian ?
2.     Bagaimana Cara Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Dalam Perspektif Islam !
3.     Bagai mana perbandingannya dengan undang – undang ?

AsbabunNuzul ayat 114 surat Huud



AsbabunNuzul ayat 114 surat Huud
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk". Ayat tersebut diturunkan pada sahabat Abu al-Yusr ‘Amr Bin Ghozyah al-Anshaari, adalah ia seorang penjual buah kurma. Suatu saat datanglah seorang wanita berkehendak membeli kurmanya.
“Kurma ini tidak bagus, dirumah ada yang lebih bagus darinya, adakah engkau menginginkannya ?” Tanya Abu al-Yusr pd wanita itu. “Ya” Jawab wanita. Maka Abu al-Yusr mengajak wanita tersebut menuju rumahnya. Sesampainya dalam rumah Abu al-Yusr malah memeluk erat dan menciuminya. “Takutlah engkau pada Allah… !!” Jerit wanita. Tersadarlah Abu al-Yusr dan ia melepaskannya. Abu al-Yusr sangat menyesali perbuatannya dan mendatangi Rasulullah SAW. “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan atas perbuatan seorang pria yang hendak ‘menodai’ seorang wanita," tanya Abu al-Yusr.
Umar yg ada disitu menyahut “Sungguh Allah telah menutupi aib mu bila engkau menutupi dirimu atas perbuatanmu..!!” *kenapa malah lapor* Rasulullah tidak memberi jawaban apapun selain berkata “Aku menunggu perintah Tuhanku..”. Saat itu tiba masanya menjalankan shalat ashar, kemudian Nabi mengimami shalat jamaah termasuk Abu al-Yusr. Setelah rampung sholat datanglah malaikat Jibril dengan menurunkan ayat 114 surat Huud.
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
"Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.... Sesungguhnya perbuatan2 baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan2 yang buruk. Itulah peringatan bagi orang2 yang ingat" (11:114).
Setelah turunnya wahyu tsb Nabi bertanya “Dimana Abu al-Yusr ?” “Saya, wahai Rasulullah” Jawab Abu al-Yusr. “Apakah engkau tadi ikut shalat ashar ini bersamaku?” tanya nabi. “Ya” jawab Abu al-Yusr. “Pergilah… sesungguhnya shalat ashar mu sebagai penebus atas apa yang engkau kerjakan,” sabda Nabi. Abu al-Yusr lega dan Umar terperanjat. “Wahai Rasulullah, apakah yg demikian hanya khusus buatnya atau juga bagi kami?” tanya Umar. “Tidak hanya u Abu al-Yusr, tapi itu untuk semua orang” jawab Nabi yg disambut gembira Umar dan para sahabat lain. #AsbabunNuzul QS Huud 114 ini dari kitab Tafsir Al-Kasyfu Wal Bayan karya Imam Abu Ishaq Ahmad Ats-Tsa`labi (V/193).